Termasuk Syirik Memakai Jimat

Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Dzat yang memberikan manfaat dan mudharat. Kalau Allah menghendaki memberikan manfaat kepada seseorang, maka tidak akan ada yang bisa menghalangi. Demikian juga sebaliknya kalau Allah menghendaki menimpakan musibah kepada seseorang maka tidak akan ada yang bisa menolaknya.

Keyakinan tersebut melazimkan kita sebagai seorang muslim, untuk hanya bergantung pada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata, dan merasa cukup dengan Allah dalam usaha mendapatkan manfaat dan menghilangkan mudzarat, seperti mencari rezeki, mencari keselamatan, kesembuhan penyakit, dll. Serta tidak bergantung kepada benda-benda yang dikeramatkan seperti jimat, “wafak”, susuk, dan yang sejenisnya.

Rasulullah shallallahu’alaihi-wasallam bersabda,
Barangsiapa yang menggantungkan tamimah (jimat) dan yang semisalnya, maka sungguh dia telah berbuat syirik.
HR Ahmad dan dishahihkan syaikh Al Bani

Jika dia berkeyakinan barang tersebut hanya sebagai sebab, dia telah berbuat syirik kecil, karena dia telah menjadikan sesuatu yang bukan sebab sebagai sebab, padahal yang berhak menjadikan sesuatu sebagai sebab adalah Dzat yang menciptakan nya yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dosa syirik kecil tidak bisa disepelekan, karena dosa syirik kecil tetap lebih besar dari dosa-dosa besar lain seperti zina, membunuh dll.

Apabila seseorang meyakini bahwa barang tersebut dengan sendirinya memberikan manfaat, dan memberikan mudzarat, maka hal Itu termasuk syirik besar yang mengeluarkan seseorang dari Islam.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memudahkan saudara-saudara kita untuk meninggalkan perbuatan syirik yang sudah tersebar ini. Dan menjadikan ketergantungan hati kita dan mereka hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Apa Itu Tauhid ?

Kita harus benar-benar mengetahui makna tauhid yang wajib kita pelajari dan kita amalkan.

Tauhid secara bahasa adalah mengesakan, secara istilah mengesakan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam ibadah. Seseorang tidak dikatakan bertauhid sebelum meninggalkan peribadatan kepada selain Allah.

Seperti berdoa kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala, bernadzar, menyembelih, dll.
Apabila seseorang beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menyerahkan sebagian ibadah kepada selain Allah, meskipun kepada seorang nabi, maka inilah yang dinamakan syirik atau menyekutukan Allah di dalam beribadah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِ إِنَّنِي بَرَاءٌ مِّمَّا تَعْبُدُونَ – 43:26
إِلَّا الَّذِي فَطَرَنِي فَإِنَّهُ سَيَهْدِينِ – 43:27
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya dan kaumnya, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu sembah, kecuali (kamu menyembah) Allah yang menciptakanku; karena sungguh, Dia akan memberi petunjuk kepadaku.”
QS. Az Zukhruf 26-27

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang mengatakan Laa ilaha illallah, dan mengingkari segala sesuatu yang disembah selain Allah, maka haram harta dan darahnya yaitu tidak boleh diganggu dan perhitungannya atas Allah. HR Muslim

Rukun kalimat tauhid ada dua:
1. Nafi, pengingkaran, yaitu pada kalimat laa ilaaha, artinya tidak ada yang berhak disembah, adalah kalimat pengingkaran, yakni mengingkari tuhan2 selain Allah.
2. Isbat, penetapan, pada kalimat illallah, artinya kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ini adalah kalimat penetapan yakni menetapkan Allah sebagai satu-satunya sesembahan.

Taubat dari Kesyirikan

Orang yang berbuat syirik dan meninggal dunia tanpa bertaubat kepada Allah, maka dosa syiriknya tidak akan diampuni. Namun apabila ia bertaubat sebelum meninggal, maka Allah akan mengampuni dosanya, bagaimanapun besar dosanya.

Taubat nasuha adalah taubat yang terpenuhi didalamnya tiga syarat,
1. Menyesal
2. Meninggalkan perbuatan tersebut
3. Bertekat kuat untuk tidak mengulangi lagi

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ – 39:53
“Katakanlah wahai hamba-hamba Ku yang telah melampaui batas terhadap dirinya sendiri dengan berbuat dosa, janganlah berputus asa dari Rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya, sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS Az Zumar 53

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba selama ruh belum sampai ke tenggorokan.
HR at Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Abdullah Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma dan dihasankan oleh Syaikh Al Bani

Para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak semuanya lahir dalam keadaan Islam bahkan banyak diantara mereka yang masuk Islam ketika sudah besar dan sebelumnya bergelimang dengan kesyirikan.

Supaya tidak terjerumus kembali kedalam kesyirikan, seseorang harus mempelajari tauhid dan memahaminya dengan baik serta mengetahui jenis-jenis kesyirikan sehingga bisa menjauhinya.

Syirik Membatalkan Amal

Syirik adalah dosa besar yang dapat membatalkan amal seseorang.

Allah berfirman,
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ – 39:65
Dan sesungguhnya, telah diwahyukan kepada mu, wahai Muhammad dan orang-orang sebelummu bahwa apabila kamu berbuat syirik, maka sungguh akan batal amalanmu, dan jadilah kamu orang-orang yang merugi. Maka sembahlah Allah saja, maka jadilah kamu orang-orang yang bersyukur.
QS Az Zumar 65-66

Di dalam ayat ini disebutkan, seorang nabi pun bisa batal amalannya jika berbuat syirik. Jagalah amalan yang sudah ditabung bertahun-tahun.

Terkadang hal yang kita anggap biasa, bisa menghancurkan amalan sebesar gunung, dan belum tentu ada waktu untuk menabungnya kembali.

Bahaya Kesyirikan

Tauhid adalah amalan yang paling Allah cintai, sebaliknya kesyirikan yaitu menyekutukan Allah dalam beribadah, adalah yang paling Allah murkai.

Allah Maha Pengampun, namun apabila seseorang meninggal dalam keadaan melakukan syirik besar, maka Allah tidak akan mengampuni dosa syirik tersebut, akibatnya dia akan kekal di neraka, selama2nya dan tidak ada harapan baginya untuk masuk ke surga Allah, dan sungguh ini adalah kerugian, yang tidak ada kerugian yang lebih besar daripada kerugian tersebut.

Allah berfirman,
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik dan mengampuni dosa yang lain bagi siapa yang dikehendaki.
QS An Nisa:48

Allah berfirman,
إِنَّهُۥ مَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِ ٱلْجَنَّةَ وَمَأْوَىٰهُ ٱلنَّارُ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
Sesungguhnya barangsiapa yang menyekutukan Allah, Allah mengharamkan baginya surga dan tempat kembalinya adalah neraka dan tidak ada penolong bagi orang-orang yang dzolim
QS Al Maidah 72

Olehkarena itu hati-hati lah pada dosa ini, seseorang kadang terjerumus pada dosa ini sedang dia tidak menyadarinya, bentengilah diri dengan perisai agama, dan berdoalah kepada Allah dengan sejujur-jujurnya. Semoga Allah melindungi kita dan keluarga kita dari perbuatan syirik.